Wednesday, June 8, 2011

Sudan Selatan Merdeka



Hampir 100 persen warga Sudan Selatan memilih untuk memisahkan diri dan mendirikan negara baru untuk mengakhiri konflik sipil yang berlangsung selama puluhan tahun. Hasil referendum yang digelar di negara tersebut menunjukkan 99,57 persen warga Sudan Selatan memilih memisahkan diri.

"Inilah pilihan kita, sehingga bisa merdeka di negara sendiri. Saya ucapkan berjuta-juta selamat," kata Salva Kiir, Presiden Sudan Selatan, di Juba, Ibu Kota Sudan Selatan usai pengumuman awal hasil referendum diumumkan, Minggu (30/1/2011). Ia minta warga bersabar untuk merayakannya karena hasil penghitungan belum selesai seluruhnya.

Keputusan yang memberikan hak warga Sudan Selatan melakukan referendum disepakati tahun 2005 lalu di antara pimpinan kedua wilayah. Konflik utara dan selatan yang berlangsung puluhan tahun dan merupakan konflik terlama di Agrika itu diperkirakan telah menewaskan sekitar 2 juta orang.

Kiir yang dulunya ketua gerakan pemberontak SPLM (Sudan People's Liberation Movement) menghargai keputusan mantan lawan politiknya Omar Hassan al-Bashir yang kini menjabat Presiden Sudan atas referendum tersebut. Menurutnya Omar al-Bashir turut menyumbang perdamaian dan harus didukung.

"Proyek ini belum selesai. Kita belum bisa mendeklarasikan kemerdekaan hari ini. Mari hargai perjanjian tersebut. Kita harus berjalan setapak demi setapak sehingga mencapai tujuan yang diinginkan dengan damai," tegasnya.

Sementara itu, di wilayah Sudan Utara, Minggu, pecah demonstrasi yang dimotori para pemuda dan mahasiswa. Mereka menentang Presiden Omar al-Bashir yang dituduh sebagai penjahat perang dan pelaku genosida di Darfur oleh jaksa Mahkamah Internasional.

sumber:kompas.com

No comments:

Post a Comment