Saturday, June 18, 2011

Luthfie Big Brother Indonesia

sepintar-pintarnya bau busuk yang disembunyikan lama-kelamaan akan tercium juga

Atas permintaan pemirsa dan Pihak Kepolisian, didukung bukti-bukti yang kuat, PT Televisi Transformasi Indonesia (Trans TV) terpaksa mendiskualifikasi salah satu pesertanya, Luthfie Fahlevy Siahaan alias Boris Erwin Putra Simbolon (24), malam tadi (18/06). Hal ini membuat pemirsa dan peserta BigBrother yang masih bertahan tercengang.

1307366561784851169

“Akhirnya, kami harus mendiskualifikasi salah satu housemate (sebutan untuk kontestan) BigBrother, atas permintaan pihak berwajib,” ujar Sarah Sechan yang memandu acara ini dengan nada lantang dan tegas dihadapan seluruh pemirsa. Sebelum beranjak dari rumah BigBrother, Luthfie dan para housemates lain ditunjukkan sebuah video di ruang tengah hasil penelusuran Tim BigBrother Indonesia atas kebohongan Luthfie. Ia tercengang setelah membuktikan bahwa kebohongannya terkuak.

Sepak terjang Luthfie diakhiri dengan penyerahan dirinya diiringi petugas keamanan dan dijemput petugas kepolisian yang sudah menunggu di depan pintu Rumah BigBrother.

Luthfie meninggalkan rumah BigBrother dengan pengawalan ketat petugas keamanan



Trans TV sebagai penyelenggara dan pemilik hak siar Big Brother di Indonesia sempat mengundang kontroversi melalui siaran Big Brother yang ditayangkannya. Setelah selama dua pekan berkutat dalam opini publik yang begitu pedas dan tajam, Big Brother Indonesia kini kembali menghebohkan pemirsanya melalui terdeportasinya salah satu kontestan bernama Luthfie.

13084065091491654520

Boris Erwin Putra Simbolon yang dikenal masyarakat sebagai Luthfie Fhalevy Siahaan atau Luthfie dikenal masyarakat melalui tayangan yang tayang enam hari dalam sepekan ini sebagai sosok yang mengundang keprihatinan, melalui tingkah dan sepak terjangnya selama 10 pekan terakhir keberadaannya dalam rumah BigBrother. Luthfie didepak setelah terbukti melakukan tindak pidana penipuan pada beberapa orang kenalannya, juga telah terbukti melakukan kebohongan publik di hadapan BigBrother dan jutaan pemirsa di seluruh Indonesia dan seluruh dunia.

Seperti yang pernah dilansir Harian Warta Kota dua pekan lalu, Trans TV selaku penayang BigBrother pernah mengelak adanya rekayasa atas kasus Luthfie yang secara langsung mendongkrak antusiasme pemirsa. Dua pekan yang lalu, pihak Trans TV yang diwakili Hadiansyah Lubis selaku Head of Marketing and Public Relations, mengatakan bahwa kebohongan Luthfie atas sepak terjang dan identitas dirinya memang belum diketahui oleh Trans TV, dan baru terkuak setelah adanya pengaduan dari masyarakat yang merasa dirugikan karena ditipu satu-satunya kontestan BigBrother yang berprofesi sebagai dokter tersebut. Hadiansyah juga menampik adanya upaya rekayasa dalam tayangan reality show yang mengusung slogan “Reality Show yang Sesungguhnya” tersebut.

Acara realita BigBrother diketahui bukan rekayasa. Hal ini terbukti setelah beberapa orang Kaskuser yang berkunjung ke Rumah BigBrother di Kompleks TransTV di bilangan Tendean, Jakarta Selatan. Kaskuser (sebutan untuk anggota forum Kaskus) berjumlah 12 orang dalam kunjungannya tidak mendapati adanya rekayasa dari penayangan dan produksi acara ini.

.

TEMBERANG LUTHFIE TERKUAK

Nah! Kebohongan publik Luthfie yang terungkap di layar kaca yang telah disaksikan masyarakat dan diyakini sebagai kebohongan murni adalah ia berbohong soal identitasnya. Ia mengaku ayahnya bernama Wilianson Siahaan dan bekerja sebagai Kepala Keuangan Daerah, serta ibunya bernama Merry Christina Manulang yang disebut-sebut bekerja di sebuah rumah sakit di Medan sebagai dokter kepala bagian internist. Setelah Trans TV melakukan verifikasi atas informasi tersebut, didapati bahwa nama orang tua tersebut tidak ada alias fiktif. Kemudian ia berdusta soal profesinya, dan ketika dibuktikan kebenarannya, Luthfie tidak bekerja pada sebuah rumah sakit.

Seiring berjalannya waktu, kebohongan Luthfie terkuak setelah adanya pengaduan masyarakat ke Trans TV dengan membawa bukti autentik berupa surat bukti laporan ke pihak Kepolisian. Beberapa temuan antara lain Luthfie pernah membawa kabur sebuah sepeda motor yang dipinjamnya. Ada juga yang merasa meminjamkan uang Luthfie dengan jumlah yang bervariasi, antara Rp. 300 ribu hingga Rp. 900 ribu, yang hingga saat ini belum dikembalikannya kepada para peminjam uang tersebut.

BigBrother dan Trans TV tidak tinggal diam setelah menerima pengaduan tersebut. Dengan disesuaikan dengan antusiasme dan pilihan masyarakat, serta praduga bersalah yang selalu dialamatkan kepada Luthfie, BigBrother dan Trans TV tanpa ragu memasukannya ke dalam kategori tiga terbawah yang salah satunya akan meninggalkan Rumah BigBrother. Tujuan BigBrother dan Trans TV membongkar kasus ini semata-mata untuk menguak pribadi Luthfie yang menyimpan temberang cukup besar. Ketidakjujuran Luthfie sedari awal yang menjadikan keadaan di Rumah BigBrother menjadi tidak kondusif. (Lebih lanjut klik disini.)

Melalui siaran langsung pada Sabtu (18/06) malam, Sitiawan Hutauruk dan suaminya Robin Simbolon sengaja datang jauh-jauh dari Medan, Sumatera Utara, ke studio Trans TV di Jakarta. Terhitung sebulan setelah mengenal Luthfie dengan begitu dekat pada pertengahan 2009, Sitiawan pernah memberikan uang berjumlah Rp. 1,5 juta kepada Luthfie atas dasar kasihan atas dasar Luthfie memiliki nama keluarga kerabat yang sama dengan yang dimiliki suaminya. Ketika hal tersebut dikonfirmasi ke Samosir, Robin mendapati bahwa hal tersebut fiktif. Pasangan suami isteri ini mengatakan pada masyarakat dalam tayangan langsung bahwa Luthfie adalah sosok yang pandai berdalih dan mengambil hati orang lain. Luthfie juga pernah tinggal 1 bulan dan membuat suami isteri ini menderita kerugian materil sekitar Rp. 5 juta rupiah, 1 unit sepeda motor serta beberapa unit telepon genggam.

Dalam tayangan langsung juga, seorang pemuda bernama Demon yang berasal dari Medan mengaku mengenal sosok Luthfie dari jejaring sosial Facebook. Ia mempercayai sebuah piutang pada Luthfie senilai lebih dari Rp. 11 juta, dan menjanjikan Demon akan mengembalikan dananya yang ia pakai dalam waktu dekat. Namun, apa yang didapatnya tidak jauh berbeda dengan para korban penipuan lainnya.

Kasihan Luthfie… Mengapa ia harus menjadi penipu ulung demi menghidupi dirinya? Yang lebih memilukan, mengapa harus terkuak di layar kaca?

Namun, pemirsa telah memilih. Dugaan semakin kuat. Luthfie harus keluar!

sumber:http://hiburan.kompasiana.com/televisi/2011/06/18/akhirnya-luthfie-boris-didepak-dari-rumah-bigbrother/

No comments:

Post a Comment