Saturday, January 29, 2011

__Sukses dari Merangkai Buah-buahan Segar

Bagi kebanyakan orang, bisnis merangkai bunga mungkin merupakan hal biasa. Namun bisnis merangkai buah-buahan segar adalah hal yang tak biasa dan jarang ditemui.

Adalah Tariq Farid, warga Amerika Serikat (AS) yang menggeluti bisnis merangkai buah-buahan segar. Berkat bidang usaha itu, pria kelahiran Pakistan yang bermigrasi ke Amerika pada usia 11 tahun tersebut kini memetik "segarnya" keuntungan dari bisnisnya.

Di bawah bendera Edible Arrangements International (EAI), bisnis yang dikembangkan Tariq bisa disebut telah menjadi pemimpin pasar di bidangnya.

Tak aneh, pesanan merangkai buah-buahan, baik dari individu maupun korporasi, datang tiada henti. Konsumen merasa puas lantaran Edible selalu berusaha menyajikan bentuk desain terbaik dalam setiap rangkaiannya. Rangkaian buah-buahan segar dalam beragam desain nan cantik pun setiap harinya siap diantarkan ke pelanggan.

Edible Arrangements pertama kali didirikan pada 1999 dengan toko pertamanya yang didirikan di East Haven, Connecticut. Jika ditelusuri, ada tiga tren warga Amerika yang menginspirasi Tariq membuka usaha tersebut. Ketiga tren yang saling kait tersebut adalah peningkatan konsumsi warga Amerika akan buahbuahan segar, semakin menjamurnya toko-toko buah, serta meningkatnya pengeluaran warga Amerika untuk membeli hadiah.

Faktanya, insting bisnis lelaki yang sudah diperkenalkan dengan dunia entrepreneur sejak usia 17 tahun tersebut terbukti tepat. Sepuluh tahun sejak awal pendiriannya, Edible tercatat mampu meraih pendapatan senilai USD19,4 juta (Rp184,3 miliar) pada 2008. Angka tersebut jelas bernilai berkali-kali lipat dari modal awal yang digunakan Edible sebesar USD100.000 (Rp950 juta).

Malah, Edible terhitung telah mampu balik modal dalam kurun waktu enam bulan sejak awal didirikan. Berkat kesuksesannya, Edible mendapat anugerah sebagai salah satu lembaga bisnis yang memiliki pertumbuhan cepat di Amerika oleh majalah Inc. Edible juga menjadi satu di antara bisnis franchise terbaik dalam majalah Entrepreneur Franchise 500.

Untuk franchise, Edible mulai mengembangkan sistem bisnis tersebut pada 2001 dengan membuka toko di Waltham, Massachusetts. Tak kurang dari 10 tahun, gerai Edible telah mencapai 800 buah tersebar di AS, Puerto Riko, Kanada, Inggris, Dubai, Qatar, Arab Saudi, dan pasar internasional lainnya.

Selain bergerak dalam bisnis utama, yakni merangkai buah dan franchise, unit bisnis lain yang juga dijalankan Edible adalah bisnis camilan buah dengan mengusung bendera Frutation. Didirikan pada 2006, Frutation menyediakan buah-buahan segar siap saji. Beragam menu disajikan Frutation seperti sup buah segar yang dibuat langsung di hadapan konsumen, jus buah segar, salad buah, es krim buah, dan buah yang dicelupkan ke dalam cokelat.

Semua produk berasal dari buah-buahan segar ditambah bahan-bahan alamiah lainnya. "Kerja keras dan pantang menyerah menjadi kunci saya meraih kesuksesan," terang Tariq tentang prinsip hidupnya.

Tariq memang dikenal sebagai sosok pekerja keras. Saat masih remaja dia pernah bekerja di gerai McDonald's untuk beberapa tahun. Dia menyerap banyak pelajaran tentang bisnis di gerai makanan cepat saji itu.

Tariq memulai pengalamannya dengan dunia entrepreneur saat berusia 17 tahun. Dia menggunakan uang pinjaman dari orangtuanya sebesar USD5.000 untuk mendirikan toko bunga. Usahanya terbilang sukses karena dalam kurun waktu dua tahun, empat toko lainnya berhasil didirikan.

Sebagai wujud rasa syukur atas kesuksesan yang diraihnya, Tariq tak lupa berbagi dengan sesama. Dia mendirikan Salma K Farid Academy, pusat komunitas dan pembelajaran gratis. Salma K Farid didedikasikan Tariq bagi mendiang ibunya yang telah menjadi inspirasi kesuksesannya.(Koran SI/Koran SI/jri)






Review : okezone.com
Tags : cerita sukses, kisah sukses dalam berbisnis, perjalanan untuk mencari sukses, bisnis, berbisnis, home industri, industri rumah tangga, kerja sampingan, buah-buahan, perjalanan sukses, kisah meraih kesuksesan, bisnis kecil-kecilan, mencari usaha sampingan, bisnis merangkai buah-buahan

No comments:

Post a Comment