Monday, January 31, 2011

Belajar Dari Mesir ( egypt ) & Tunisia

Revolusi yang tengah terjadi di Mesir & Tunisia merupakan wujud betapa besarnya energi kekuatan rakyat. Pemimpin paling besar yang paling mempunyai pengaruh pada suatu negara adalah RAKYAT. Jika ia bersatu dan menginginkan sesuatu apapun dapat dilakukan. Itulah penampakan People Power dimana "Suara Rakyat Adalah Suara Tuhan" sebagaimana dulu pernah di sampaikan oleh Bungkarno. Maka dari itu Jangan pernah mempermainkan Rakyatt...!!!

Secara Geografis, politik, ekonomi, maupun liga, Mesir dan Tunisia tidak sama. Tetapi, melihat perilaku dan gerakan domenstran yang berlangsung di sana rasanya seperti melihat pemandangan yang terjadi di Tunia tempo hari. Yang membedakan hanya jumlah penduduknya. Mesir memiliki jumlah penduduk sekitar 8o juta, sedangkan dibandingkan dengan Tunisia yang hanya 10 juta. Sehingga jika sampai terjadi kerusuhan, efeknya Mesir pasti jauh lebih besar dan luas dibandingkan yang terjadi di Tunisia.

Berikut pendapat beberapa tokoh, mengenai peristiwa yang terjadi di mesir dan tunisia :

"Dengan kejadian di Mesir dan Tunisia menjadi pelajaran bagi rezim yang berkuasa agar tidak bermain-main dengan kekuasaan," katanya seraya berharap kejadian tersebut tidak menimpa Indonesia.
"Hal ini dianggap sebagai upaya membangun feodalisme, dinasti. Apalagi, kemudian pemerintahnya sendiri tidak selalu baik, tidak berprestasi, bermanfaat bagi kesejahteraan rakyatnya
( Ketua Umum PP Muhammadiyah Din Syamsuddin )

"Tiga hal yang membuat negeri-negeri itu mengalami perlawanan dari dalam, Kekebasan/demokrasi kurang, masalah korupsi, atau masalah ekonomi terutama pangan," tegas Kalla.
"Dari kekebabasan demokrasi, banyak dan bahkan berlebih. Mungkin potensinya yakni gejolak pangan, meningkatkan kemiskinan dan pengangguran dan juga jika korupsi tidak dituntaskan. Mesir dan Tunisia itu juga karena mengalami pengaruh krisis pangan,"
( Jusuf Kalla - mantan Wakil Presiden RI )

"Bahwa kita boleh berbeda pendapat, tapi bangunan ini tidak boleh diruntuhkan," kata Pramono Anung. Krisis di Timur Tengah dinilai tak akan mempengaruhi Indonesia
( Pramono Anung -Wakil Ketua DPR RI )

" tidak tertutup kemungkinan fenomena seperti itu menular ke negara-negara lainnya di Timur Tengah. Dan tidak hanya terbatas kepada negara berlandaskan Republik saja, tetapi juga bisa terjadi di negara Monarki."
"keurushan yang melanda Mesir saat ini merupakan dampak berbagai masalah. Seperti kemisknan yang meluas, pengangguran yang bertambah serta harga bahan pangan yang mahal. semua itu dikombinasikan dengan dengan sikap otoriter dan korupsi yang berkembang di pemerintahan Mesir. "
( Azyumardi Azra - Cendikiawan Muslim )

"Dampak konflik di Mesir perlu diwaspadai. Walaupun pengaruh ke kita masih sangat kecil karena volume perdagangan kita dengan mereka sangat kecil, kalau menyebar ke negara lain, itu berbahaya"
"konflik di Mesir kemungkinan akan berdampak nyata terhadap ekspor beberapa komoditas utama Indonesia, seperti minyak sawit mentah (CPO), kertas, dan barang elektronik, ke negara itu."
( Fachry Thaib - Ketua Komite Tetap Kamar Dagang dan Industri Indonesia untuk Timur Tengah dan OKI )

Sampai dengan hari ini aksi protes yang telah dilakukan setidaknya sudah merenggut 125 nyawa dalam bentrokan antara demonstran dengan polisi.

More Egypt news

Live on Egypt



Photo-photo demontrasi/egyptian demonstration :




























Review : metrotvnews, kompasiana, kompas,aljazeera english
Tags : krisis mesir, krisis tunisia, krisis mesir dan tunisia, revolusi di mesir, demontrasi di mesir, egypt, tunisia, photo demontrasi di mesir, husni mubarak, revolusi melati, tragedi di mesir, prahara mesir, gejolak politik di mesir, kemiskinan di mesir, foto demontrasi di mesir

No comments:

Post a Comment