Serangga yang sering kita jumpai di sekitar rumah kita diantaranya, capung, kupu, belalang dan lain-lain. Dari sekian jenis serangga yang ada, kupu-kupu menempati urutan teratas yang paling diminati untuk diabadikan. Karena mahluk cantik ini banyak memiliki fariasi bentuk dan warna serta ukurannyapun beda-peda. Tak heran jika serangga yang satu ini banyak dibudidayakan atau ditangkar.
Lokasi
Jika kita memilih mengabadikannya di tempat penangkaran, kita akan lebih mudah mendapatkannya karena mereka tidak akan terbang jauh-jauh, lain halnya jika di alam bebas, kita harus tahu habitatnya. Jika kita tinggal di perkampungan akan lebih mudah mendapatkannya jika tidak, kita harus cari tanaman yang memiliki banyak bunga karena disanalah tempat mereka.
Waktu
Sama dengan umumnya satwa lain, serangga juga memiliki jam biologis. Mereka akan mulai beraktifitas sekitar pukul 7 pagi karena matahari mulai bersinar dan akan mulai tidur sekitar pukul 5 sore karena matahari mulai terbenam.
Jika kita menghendaki memotret serangga di habitatnya dengan tanpa menemui banyak hambatan, kita bisa melakukannya sekitar pukul 6-7 pagi atau pukul 5-6 sore. Karena pada waktu-waktu tersebut mereka istirahat dan sinar di sekelilingnyapun masih cukup untuk bisa menyinari mereka. Hanya saja gambar yang akan kita dapat tidak dinamis karena mereka sedang tidak beraktifitas.
Namun jika kita menginginkan subyeknya sedang aktifitas, maka hindari waktu-waktu dimana mereka beristirahat dan lakukan pengambilan gambar antara pukul 7 pagi hingga 5 sore. Akan lebih bagus pada saat mendung karena efek bayangan dengan subyek tidak terlalu kontras.
Kendala yang sering dijumpai adalah serangga selalu terbang ke tempat yang sulit dijangkau.
Agar serangga yang kita harapkan tidak selalu terbang jauh, hindari hal-hal yang membuat mereka tidak nyaman.
Antara lain ; Gunakan kostum yang tidak mencolok dan akan lebih baik jika kostum yang kita gunakan mendekati warna alam sekitarnya, jangan melakukan banyak gerakan, hindari gerakan mendadak dan jangan gaduh.
Peralatan
Selain kamera, peralatan pendukung yang harus disiapkan antara lain :
- Lensa tele : dengan menggunakan lensa tele kita akan lebih mudah membidik subyek tanpa harus mendekatinya hal ini akan memudahkan kita untuk membidiknya di tempat-tempat yang sulit dijangkau. Lensa yang digunakan disarankan yang memiliki fasilitas macro.
- Tripod : alat ini disiapkan untuk mengantisipasi apabila pada saat pengambilan di pagi atau sore hari yang memiliki sinar yang sedikit sehingga waktu exposure makin lama (slow speed). Untuk itu dibutuhkan tripod agar koncangan yang terjadi bisa diminimalisir.
Setting Kamera
- ISO : usahakan menggunakan ISO yang rendah (100) kecuali sinar yang ada terbatas bisa dinaikan. Hal ini untuk mendapatkan density yang tinggi / padat.
- Speed : untuk menghindari koncangan yang akan berdampak blur pada hasil fotonya, Jika menggunakan lensa dengan focal length 200mm atau lebih, gunakan speed tinggi minimal 1/focal length. Jika focal length pada lensa yang kita gunakan 300mm maka speed yang kita gunakan minimal 1/300 detik tetapi untuk amannya, gunakan speed diatas panduan di atas. Agar speed yang kita kehendaki tidak berubah-ubah, kunci angka speed yang sudah kita pilih dengan menset kamera di “TV” (untuk canon) atau “S” (untuk nikon). Lebar diafragma akan otomatis menyesuaikan tergantung intensitas sinar yang ada.
- Focus : dengan memanfaatkan fasilitas auto focus (AF) pada kamera, arahkan titik fokus pada matanya.
Agar menghasilkan subyek yang dinamis, kita bisa mengabadikannya pada saat serangga beraktifitas.
Karya yang bagus dihasilkan bukan karena kebetulan tetapi hasil dari latihan yang yang sungguh-sungguh.
Selamat mencoba
SUMBER:http://kadekchazzuka.blogspot.com/2010/09/tips-memotret-serangga.html
Wednesday, April 20, 2011
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment