Kochhar dan para koleganya meneliti respon metabolisme dalam kelompok 30 orang dewasa yang sehat yang diminta untuk mengkonsumsi dua porsi 20 gram setiap harinya hingga 14 hari. Sebelumnya, para relawan ini telah mengisi sebuah kuesioner yang dimana para peneliti dapat mengklasifikasikannya dalam tingkat ciri stres yang tinggi atau rendah. Untuk dapat menilai respon metabolismenya, para peneliti menganalisa darah dan urin pada relawan dalam tiga hari saat awal, pertengahan dan akhir dari periode 14 hari tersebut.
Dengan menggunakan nuclear magnetic resonance (NMR) spektroskopi dan mass spectrometry (MS) untuk mempelajari perubahan metabolisme selama periode studi. Dan hasilnya menunjukkan bahwa coklat dapat mengurangi jumlah hormon stres kortisol dan katekolamin dalam urin dan menetralisir stres dalam metabolisme energi juga aktivitas bakteria dalam usus.
sumber:http://viemoetwise.wordpress.com/cokelat-sebagai-obat-stres/
No comments:
Post a Comment