Friday, October 15, 2010

Seribu Burung Langka Menghuni Ujungkulon

Sebagaimana kita ketahui, Ujungkulon sangat erat kaitannya dengan Badak Jawa alias Rhinoceros Sondaicus Desmarest sehingga setiap kali kita mendengar kata "ujungkulon" yang terlintas di benak kita adalah sosok Badak Jawa. Padahal Ujungkulon bukan sekedar habitat Badak Jawa, tapi lebih dari seribu species burung hidup menetap atau sekedar migrasi di semenanjung Ujungkulon dan pulau-pulau di sekitarnya seperti yang diuraikan dalam berita yang saya kutip dari ANTARA NEWS berikut ini:

Burung Rangkong (Buceros rhinoceros)

Populasi burung langka di kawasan Taman Nasional Ujung Kulon (TNUK) mencapai seribu ekor dari 17 spesies. Kelestarian mereka membutuhkan pengamanan meski pelaku pemburuan ditangkap pada beberapa hari lalu.

"Saat ini kami mengintensifkan pengamanan karena khawatir burung yang dilindungi itu terancam punah," kata Humas Taman Nasional Ujung Kulon (TNUK), Kabupaten Pandeglang, Banten, Enjat Sudrajat, Sabtu.

Menurut dia, hingga saat ini pemburuan burung langka masih berlanjut dan dilakukan dengan cara menjebak atau memberikan getah di atas pohon.

"Saya setiap hari terus melakukan pengawasan di titik-titik rawan pemburuan seperti di blok perbatasan dengan pemukiman warga," katanya.

Hasil pemburuan dijual ke Jakarta. Burung Merak dijual dengan harga antara Rp1,5 sampai Rp3 juta, burung Rangkong bisa mencapai Rp3 juta.

"Kelebihan burung itu selain memiliki warna-warni bulu juga bunyi kicauannya sangat merdu," kata Enjang.

Pengamanan juga diberlakukan untuk satwa langka lainnya seperti banteng, macan tutul, badak jawa bercula satu maupun penyu.

Sementara itu, Kelompok Pencinta Alam dan Pelestarian Sumber Daya Alam, Kabupaten Pandeglang, Ade Supriyadi (45), mengatakan, pihaknya meminta petugas TNUK bertindak tegas terhadap pemburuan binatang-binatang langka di dunia termasuk burung.

"Saya berharap petugas TNUK lebih mengoptimalkan pengamanan, karena belum lama ini dua pelaku pemburuan macan tutul ditangkap polisi. Pelaku itu kini sedang menjalani proses hukuman penjara," ujar Ade Supriyadi.
sumber:http://www.ekowisata.co.cc/2009/08/seribu-burung-langka-menghuni.html

No comments:

Post a Comment