Cerita tentang teh adalah cerita tentang minuman berusia ribuan tahun yang dikenal Kaisar Sheng Nung secara tak disengaja. Gara-gara sesepoi angin nakal menerbangkan daun-daun teh liar masuk ke dalam rebusan air minumannya, sang kaisar yang memerintah Cina pada tahun 2737 sebelum Masehi, menemukan minuman yang lebih nikmat dari air putih. Bahkan kemudian sang kaisar menganjurkan rakyatnya untuk minum teh. Katanya, rebusan air bercampur daun teh ini berkhasiat menyembuhkan sakit ginjal, demam, infeksi dan tumor di kepala.
Sungguhkah daun teh yang termasuk tanaman perdu itu begitu berkhasiat?? Jangan-jangan, itu hanya pendapat pribadi sang kaisar.
Tetapi ternyata, para peneliti obat-obatan masa kini memang menemukan bukti yang menguatkan pendapat sang kaisar – “Daun teh mengandung komponen yang bisa mengurangi resiko sejumlah penyakit kronis, seperti stroke, serangan jantung dan beberapa jenis kanker”, ungkap Dr. John Weisburger, seorang peneliti ahli dari American Health Foundation di New York.
Bahkan informasi yang lebih menggembirakan adalah bahwa senyawa di dalam teh hijau seratus kali lebih ampuh untuk menetralisir radikal bebas daripada vitamin C.
Minuman Kuno Paling Populer
Semilyar cangkir teh bukan jumlah sedikit, apalagi kalau dihitung dalam sehari. Tahukah anda, sebanyak itulah teh yang diminum penduduk dunia dalam sehari.
Para biksu Budha termasuk penggemar teh. Sebab dengan minum teh, mereka tetap terjaga saat bermeditasi (teh mengandung kafein paling tidak separuh kafein dalam kopi). Para biksu ini percaya, teh berkhasiat menyembuhkan penyakit.
Shogun Minamoto Sanetomo yang memerintah Jepang pada abad ke-13 tergeletak hampir tewas sepulang pesta. Seorang biksu menyuruhnya berdoa dan minum teh. Sang shogun terlepas dari cengkeraman maut. Teh yang menyelamatkan nyawa sang shogun, jadi bukti nyata bagi rakyat Jepang, bahwa teh adalah minuman berkhasiat.
Penduduk Eropa mengenal teh dari orang Belanda, yang mengangkut teh dari Cina sekitar abad-17. “Berkhasiat menyembuhkan pelbagai penyakit dan memperpanjang umur”, kata dokter Nikolas Tulp dalam tulisannya di Observationes Medicae di tahun 1641.
Orang Inggris pun dikenal sebagai bangsa yang gemar minum teh. Ratu Anne yang memerintah Inggris pada abad ke-18 , memilih teh sebagai minuman pagi harinya.
Tak ketinggalan orang Amerika, yang kemudian memperkenalkan teh kantong dan iced tea, pertama kali saat Pekan Raya Dunia di St. Louis tahun 1904.
Demikian pula di Indonesia. Dari kalangan bawah sampai atas, akrab dengan minuman dari tanaman perdu ini. Di warung pinggir jalan, restoran mewah sampai hotel berbintang ataupun saat bertandang, teh jadi minuman suguhan.
Beda Warna, Beda Jenis
Teh termasuk tanaman perdu berwarna hijau yang dikenal dengan nama Camellia sinensis. Tanaman ini tumbuh subur di dataran yang letaknya 2.100 meter dari permukaan laut. Tingginya bisa mencapai sembilan meter. Namun di perkebunan-perkebunan, pohon teh selalu dipotong sehingga paling tinggi cuma satu meter. Teh paling berkualitas berasal dari pucuk daun atau daun teh muda yang belum mekar.
Teh hijau, teh hitam dan teh Oolong adalah jenis teh yang dibuat dari tanaman perdu ini. Nama teh yang berbeda-beda itu hanya menunjukkan perbedaan proses produksi setelah pemetikan.
Teh hijau adalah teh paling tua. Orang Jepang dan Cina paling suka jenis teh ini.
Sesudah dipetik, daun-daun yang masih hijau dijemur di panas sampai layu dan disangrai. Proses berikutnya adalah membentuk daun teh, terpilin, keriting atau bundar. Selain menambah keawetan teh, proses ini membantu pengaturan pengeluaran senyawa alami dan aroma saat penyeduhan. Proses terakhir, daun-daun teh dikeringkan dengan pengapian, agar keharuman dan aroma alami, serta kehijauannya tetap terjaga.
Teh hitam pembuatannya pun sama, meski juga ada yang bervariasi. Sesudah dipetik, daun-daun teh dijemur selama 12-18 jam, kemudian diperas agar seluruh kandungan airnya hilang. Setelah itu baru ditebar untuk difermentasi. Ketika melalui proses fermentasi inilah, daun teh berubah menjadi lebih gelap dan berkurang sari kepahitannya. Merek teh hitam yang terkenal antara lain, Darjeeling, English Breakfast, Earl Grey, dan lapsang souchong.
Teh Ooolong berwarna coklat kehija-hijauan dengan bau yang lebih harum dari teh hijau, tetapi lebih sedap dari teh hitam. Proses produksi teh Oolong disebut semi fermentasi dan tidak serumit teh hitam. Khusus untuk teh Oolong dipilih daun teh yang lebih lebar dan lebih tua. Sesudah dipetik dan dijemur, daun-daun teh yang layu ini dimasukkan ke dalam bambu dan dikocok-kocok dengan cepat, agar pinggiran daunnya rusak. Pinggiran daun yang rusak berubah merah akibat proses fermentasi, sementara bagian tengah daun masih hijau. Sesudah itu daun ditebar dalam tempat khusus untuk dikeringkan.
Tempat fermentasi teh tergantung pada tipe Oolongnya. Teh Oolong hijau, misalnya, fermentasinya hanya sampai 20%. Sementara teh Oolong formosa klasik sampai 60%.
Sarat Khasiat
Dari hasil penelitian, diketahui teh mengandung senyawa organik utama yang dinamakan polyphenol. Teh hitam juga mengandung polyphenol tetapi tidak sebanyak teh hijau. Senyawa antioksidan ini bisa mencegah kanker, sakit jantung, stroke, memperlancar sistem sirkulasi, menguatkan pembuluh darah, menurunkan kadar kolesterol dalam darah dan membantu penambahan jumlah sel darah putih yang bertugas melawan infeksi. Polyphenol ternyata juga mengurangi pembentukan plak gigi dan mempengaruhi kerja bakteri mulut. Bahkan hasil penelitian University of Kansas yang dipresentasikan di American Chemical Society, menyatakan bahwa teh hijau 100 kali lebih efektif untuk menetralisir radikal bebas daripada vitamin C dan 25 kali lebih ampuh dari vitamin E.
Selain polyphenol, di dalam teh terkandung sejumlah vitamin B, C, E dan kandungan vitamin B dalam teh sepuluh kali lebih besar dibandingkan dengan yang terdapat pada serealia dan sayur. Vitamin C-nya pun lebih tinggi dari buah apel, tomat, atau jeruk. Bila anda minum dua cangkir teh, itu sama banyaknya dengan anda menelan vitamin C dari segelas besar jus jeruk murni.
Seorang peneliti dari Belanda menyatakan bahwa orang yang minum empat sampai lima cangkir teh hijau sehari, 70% terhindar dari serangan stroke daripada orang yang hanya minum dua cangkir atau tidak sama sekali. Penelitian juga menunjukkan bahwa konsumsi teh hitam menghindarkan orang dari serangan jantung.
“Kunci utamanya terletak pada flavonoid” kata John Folts, dari University of Wisconsin Medical School’s Coronary Artery Thrombosis Research and Prevention Center. Ia menemukan adanya flavonoid dalam teh hitam yang mampu mencegah penggumpalan trombosit, mencegah pembekuan yang bisa menimbulkan serangan jantung atau stroke.
Melawan Kanker
Selain banyak makan buah-buahan dan sayur-sayuran, minum teh jelas merupakan cara murah dan praktis untuk mengurangi resiko terkena kanker. Seperti kanker perut dan usus (perut, usus kecil, pankreas, dan usus besar), kanker paru-paru, kanker rahim termasuk kanker payudara. Para peneliti dari Case Western Reserve University of Cleveland, Amerika menemukan bahwa minum teh hijau berarti anda sudah mengurangi 90% kemungkinan terkena kanker kulit. Peneliti di Medical College of Ohio di Toledo, Amerika menemukan bahwa teh hijau mengandung EGCG (epigallocatechin – 3 gallate). Zat inilah yang menghalangi urokinase, enzim yang vital untuk pertumbuhan kanker. EGCG ini menempelkan diri pada urokinase sehingga zat ini tidak dapat menyerang sel tubuh untuk membentuk tumor.
Namun para dokter ahli dari Center for Alternative Medicine di University of Texas, Amerika mengingatkan untuk hati-hati memanfaatkan teh hijau sebagai penangkal utama bagi penyakit-penyakit serius. Soalnya hasil penelitian mereka menyatakan bahwa tidak semua jenis kanker dapat dicegah dengan teh, melainkan kanker jenis tertentu saja karena penyebab kanker macam-macam.
“Banyak kesimpulan kami didasarkan atas hasil penelitian epidemiologi pada orang-orang yang sudah tahunan minum teh secara rutin” ujar Nancy Russel, asisten ahli epidemiologi. “Bisa saja hasilnya positif ketika dilakukan testing. Tapi lain ceritanya kalau harus berhadapan dengan kasus kanker yang sudah stadium lanjut.” Bagaimanapun, mengngat hasil-hasil evaluasi yang dicermatinya selama ini, Russel kini minum secangkir teh hijau sehari untuk kesehatannya.
Sebaiknya Berapa Cangkir Sehari?
Yang menjadi pertanyaan kemudian, berapa banyak teh yang kita perlukan agar bermanfaat bagi tubuh kita?
Dari hasil penelitian Weisburger diperoleh jawaban, bahwa empat sampai lima cangkir @200 cc air teh sehari cukup.
Sementara yang lainnya mengatakan kurang dari jumlah itu pun sudah cukup bermanfaat bagi tubuh manusia. Namun para ahli meragukan, apakah dengan menambah jeruk lemon atau susu ke dalam teh, khasiat teh tetap terjaga? Yang jelas, gula dalam teh bisa membuat kerusakan gigi. Rasanya akan lebih bijaksana, sebelum diketahui kepastiannya, minum teh tanpa tambahan apapun.
Seorang bijak bernama T’ien Yiheng mengatakan : “Minum teh, lupakan kesusahan dunia”
Para peneliti modern menyebut-nyebut pepetah kuno berbunyi ;”Kebiasaan minum teh membuat para dokter kelaparan”.
Yang Baik dan Buruk
1Riset di Amerika mengungkapkan bahwa minum satu sampai empat cangkir teh hijau baik sebagai dosis preventif terhadap kanker.
2. Minum teh lebih dari lima cangkir sehari meningkatkan resiko kanker pankreas
3. Teh mengandung kafein (meski tidak sebanyak kopi), jadi bisa menyebabkan insomnia (susah tidur). Teh juga meningkatkan pembentukan air seni.
sumber:http://4lvoe.blogspot.com/2008/11/khasiat-dalam-secangkir-teh_12.html
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment